Saya selalu memiilih duduk dekat jendela kalau bepergian
dengan pesawat, walaupun saya akui saya sedikit takut dengan ketinggian. Akan
tetapi, pemandangan yang dihadirkan saat pesawat terbang lepas landas selalu
membawa romantika dibumbui dengan sedikit drama. Jadi, begitu rasanya
meninggalkan pijakan bumi. Bumi dimana tempat bertarung melawan arusnya hidup,
bermain dan berjudi dengan mimpi, bahkan bertaruh jerih payah demi kebahagiaan
dan kesuksesan atau mungkin hanya sekedar apresiasi dari manusia lainnya. Di
sana, bumi yang kita pijak, sejenak ditinggalkan, sampai mempertemukan kita dengan
tempat yang sedemikian asing.
Sekarang saya sampai di Surabaya, masih siang. Tentu saja
bisa begitu, karena jam di sini lebih lambat satu jam dibanding di Bali.
Walupun hanya beberapa kilometer ditempuh, tetapi ternyata sudah banyak sekali
perbedaan yang menggradasi. Terutama bahasa dan orang-orangnya. Mungkin ini
yang membuat para traveler kecanduan. Menemukan sisi baru yang unik di tengah
kejenuhan hiruk pikuk kehidupan yang monoton.
Sekarang sampai di hotel, masih siang juga. Bedanya hanya
satu. Saya mulai lapar. Salah satu hal yang harus dilakukan ketika sampai di
tempat baru adalah: mencoba makanan khas! Beruntung tempat saya menginap dekat
dengan taman yang ngetop di Surabaya itu. Yap, Taman Bungkul. Ada berbagai
jenis makanan yang bisa dipilih. Setelah puas menyantap makan siang, saya
kembali lagi ke hotel. Ada yang unik juga dari hotel ini, yaitu kepeduliannya
dengan alam. Tentu saja ini sangat mendukung perkembangan sustainable tourism.
Kepedulian hotel terhadap alam |
Pikir saya, mungkin sebaiknya jalan-jalan di malam hari saja,
karena saat siang hari saya ke sana, taman bungkul ramai sekali. Ternyata saya
salah! Justru malam lebih ramai! Waktu itu menunjukkan pukul 10 malam. Sejenak
berkeliling, saya melihat berbagai kisah
unik berkumpul menjadi satu. Ada yang bercengkrama dengan teman-temannya. Ada
orang tua yang berlarian bermain dengan anak-anaknya. Ada lansia yang dengan
gembiranya jalan-jalan menikmati udara malam yang sejuk. Ada juga yang asyik
berfoto dengan menjetikkan dua jari tangan membentuk huruf V. Termasuk saya
salah satunya. Hehe..