Pagi
itu saya sudah di Les Gares, begitu nama tempat yang biasa disebut dengan
stasiun kereta di sini. Saya harus bergegas ke sini karena saya akan ke kota
Saumur untuk bertemu dengan dosen pembimbing saya. Saat ini saya tinggal di
Angers, kota kecil di sebelah barat Prancis dengan luas wilayah 42,70 km2. Kota
ini indah sekali dengan arsitektur khas eropa yang sangat cantik. Selain itu, tidak
terlalu padat, teramat sangat nyaman untuk ditempati, dengan tatanan kota yang
sangat rapi, transportasi lancar dan lingkungannya bersih.
Ketika
masih tertegun dengan pesona kota ini, tiba-tiba saya dikagetkan dengan seorang
Ibu tinggi besar sambil menengadahkan tangannya dan berbicara, “S’il vous
plait, donnez-moi l’argent pour manger,” yang kalau dibahasa Indonesiakan “Permisi,
minta uang buat makan,”
“Lah
ada juga pengemis di Prancis ya,” reaksi saya spontan, sambil memberikan
sekedar 1 euro untuk si Ibu itu. “Merci,” balas si Ibu sambil lanjut berjalan
mencari targetnya yang lain.
Tidak
hanya saat itu, ketika pulang saya melewati pusat kota, dan terlihat juga ada
seorang Ibu duduk dengan pakaian kotor di pinggir jalan, sambil memanggil
“Bonjour monsieur, madame, mademoisselle,” yang di sisinya terdapat kaleng kecil
dengan beberapa recehan. Bahkan ada juga beberapa pengemis yang memasang tarif,
dengan menaruh tulisan dari kardus di sampingnya berisi nominal euro yang dia
minta. Unik, lucu, tapi juga aneh.