Sahabat pada pandangan pertama
2:00 AM
I just love having many friends. Karena setidaknya punya
teman banyak itu masih lebih wajar ketimbang punya pacar banyak. Kalau punya
teman banyak, kamu bisa merasa lebih percaya diri, lebih tidak merasa sendiri
dan lebih lebih lebih. Tapi kalau kamu punya pacar banyak, kamu akan merasa
kecakepan, kepedean, kekurang-ajaran *ups*.
Anyway, aku juga percaya dengan istilah ‘pandangan pertama’,
terutama untuk teman. Karena ini benar-benar pernah aku alami.
***
Sebenarnya aku sempat ragu untuk ikut. Maklum, mereka semua
bukan teman satu kampusku, atau teman yang sebelumnya pernah aku kenal. Di
pikiranku, pasti akan susah mengakrabkan diri dengan mereka. Apalagi mereka bertiga
satu kampus, mungkin aku akan dikucilkan atau semacamnya. Hah, tapi ini kan
sudah biasa, jadi akan aku atasi dengan cara biasanya, diam.
Akhirnya aku memutuskan untuk ikut, entahlah tujuan kali ini
aku rasa menarik dan pasti akan berkesan. Masalah berteman tadi? Oke, hanya
perlu sedikit belajar. Dengan semangat, aku menghampiri mobil yang terlihat
penuh dengan tiga cewe cantik, mereka kemudian terdiam seketika aku membuka
pintu. Aku mencoba membenahi posisi dudukku, sambil menatap dua orang yang baru
kulihat ini.
“Hai, namaku Y.” katanya sambil tersenyum ramah.
Oh tidak seperti dugaanku. Mereka sangat ramah.
“hai aku devi.” Balasku sambil ragu.
“aku S, dev. Ohiya kita satu SMA kan?”
Salah satu dari mereka memulai pembicaraan. Yaampun, betapa
kupernya aku, ketika dia tahu aku, sedangkan aku. Hah, mungkin ini karena aku
jarang sekali keluar kelas atau mungkin karena si Asperger.
Banyak yang mengatakan aku judes, jutek, ga ramah atau
semacamnya.Oh seandainya aku bisa mengubah itu semua. Aku ingin menjadi mereka
yang super social, ramah dan punya teman banyak. Ingin sekali! Mungkin lebih
dari sekali. Dan cara menurutku yang paling mudah, adalah berteman denga orang
yang super social, dan dialah teman SMAku, L.
Kira-kira perjalanan sudah menempuh 2 km. Suara obrolan kami
bercampur dengan melodi lagu yang sedang diputar. Aku juga tidak diam, seperti
yang aku rencanakan sebelumnya. Kita nyambung banged ngobrolnya. Mulai dari ngomongin
masalah yang ribet, sampai hal-hal sepele yang selalu bikin ketawa. Apalagi S,
dengerin suaranya aja udah bikin ketawa.
‘sahabat pada pandangan pertama’ aku lebih senang menyebutnya dengan istilah itu. Padahal
aku baru bertemu mereka beberapa menit yang lalu. Sebelumnya? Aku tidak pernah
tahu dan tidak pernah kenal. Tetapi sekarang, mereka bahkan seperti saudaraku
sendiri.
Sampai di tempat
tujuan, we took some pictures, to memorize this unforgettable moment :D
Walaupun tidak bisa selalu bersama, tapi aku yakin kita bisa selamanya menjadi teman. I do hope our friendship will never end.
0 komentar