Ada yang salah dengan Jomblo?
11:29 PM
Merasakan
dan mengalami masa jomblo dalam waktu yang tergolong cukup lama membuat saya
sangat expert di bidang penjombloan. Well, yang sering saya tidak mengerti dan
kurang paham adalah banyak para jomblo baru yang selalu merasa ‘ngenes’ saat
putus cinta, ketika cinta ditolak, bertepuk sebelah tangan, dijadiin pelarian,
korban PHP, dan berbagai predikat lainnya yang kalau disebutkan satu persatu
‘katanya’ bisa bikin nyesek.
Padahal
status single sudah menjadi hal yang biasa saja di berbagai Negara. Misalnya
Amerika, di sana, ada 50,2% orang dengan status single. Begitu juga di Negara
yang katanya paling romantis di dunia, Prancis. Salah satu kota di Prancis,
bernama Lille memiliki populasi unmarried adults sebesar 60,20%. Tidak percaya?
Tanya saja Google.
Setidaknya, kalau kamu merasa alone atau sendirian, kamu tidak sendirian sendiri, kamu sendirian rame-rame dengan setengah dari populasi orang di Amerika dan Prancis. Oke, siap berangkat buat cari jodoh di sana. *semoga mereka mau sama kamu.
Kemudian, saya semakin
sangat tidak mengerti juga ketika seakan-akan jomblo dijadikan bahan lelucon
dan tertawaan bagi para couple di luar sana. Seakan-akan
jomblo itu suatu kesalahan, suatu bukti kegagalan bahwa seseorang tidak mampu
memiliki seseorang yang mampu menyayanginya sepenuh hati, serta seakan-akan
para couple itu adalah yang paling bahagia di dunia ini. Ekstrimnya, ada yang
bilang kalau jomblo itu artinya ‘ga laku’.
Oke, jadi analoginya
kali ini adalah produk atau lebih tepatnya pemasaran suatu produk.
Jadi saya
akan coba menjelaskan. Pada dasarnya, produk yang tidak laku itu disebabkan
oleh dua hal. Pertama, produknya tidak menarik sehingga tidak ada permintaan,
atau ada kerusakan alias reject.
Kedua, produknya dijual dengan harga relatif mahal, sehingga kemungkinannya
akan terjual namun hanya untuk pangsa pasar tertentu. Jadi, alasan ‘ga laku’
itu seakan terlalu menggeneralisasi. Ga laku itu terkesan negatif karena produk
yang ga mutu, padahal penjualan suatu produk juga melihat segmen pasarnya. Maksud
saya di sini, jomblo belum tentu karena ‘ga laku’, tapi bisa jadi karena belum
bertemu segmen pasarnya aja. Produk diskon, atau mungkin second atau mungkin lagi KW yang sudah usang aja masih bisa laku kok. Yang penting gimana caranya promosi dan pengemasannya.
Devi ngomong
apa sih?
Hehe.. jadi tadi
itu saya hanya sedikit beralibi untuk menenangkan diri saya sendiri bahwa saya
masih saja menjomblo. Ha (maaf lagi hemat ketawa). Terus abis baca buku ini, setidaknya saya dapat lebih semakin menenangkan lagi kegalauan saya.
Le Me Forever Alone, Karya: Baro Indra |
Seonggok buku
karya Baro Indra ini menceritakan berbagai kisah ngenes tentang bagaimana
menjalani status jomblo, serta uniknya dikemas dengan humor yang sukses bikin
cekikikan. Setidaknya pesan moral yang saya dapat di sini: sesedih apapun kisah
romansa yang kita alami, pasti selalu ada sisi lucu dan bahagianya.
Sebagai
seorang wanita yang ‘dulu’ (tergolong) sering mengacuhkan para lelaki yang
mencoba mendekat, buku ini juga menyadarkan saya tentang bagaimana susahnya
seorang pria untuk mendekati wanita. Kasihan juga, mulai dari grogi, chat hanya
diread bagaikan Koran, sampai
akhirnya terjebak dalam friendzone. Mungkin
di bagian ini membuat saya merasa bersalah. Sangat bersalah. Maaf.
Sedikit penyesalan
dan pengakuan. Salah satu alasan kenapa saya lama menjomblo adalah pandangan
saya selalu teralihkan dengan mengharapkan seseorang yang tidak peduli dan
tidak mencintai saya, padahal (nyatanya) ada yang lain yang sudah menunggu
untuk mendapatkan cinta dari saya. Maaf sekali lagi.
Tidak hanya
cerita lucu, saya juga menemukan banyak kutipan menarik. Salah satu yang
menjadi favorit saya adalah:
Intinya sekarang gue lebih baik memilih sendiri daripada gue bersama sama dengan seseorang, tapi gue nggak pernah dianggap ada.
Ngenes. Tapi
ini pernah kejadian.
Kembali lagi
ke pertanyaan saya di awal yang juga menjadi judul dari artikel ini. Ada yang
salah dengan jomblo?
Ada,
Hanya kalau
kita mempermasalahkannya.
Pikirkan,
ada banyak hal menyenangkan yang hanya para jomblo bisa lakukan dan sama sekali
tidak bisa dilakukan para couple. Bisa bergaul dengan siapa saja. Masih punya
kesempatan untuk memilih yang lain. Lebih punya banyak waktu dengan
teman-teman. Ga perlu kepikiran di sana dia sedang apa dan khawatir berlebihan.
Banyak. Banyaaakk.
…dan
yakinlah ada saat yang indah ketika kamu bisa menemukan Si Dia.
0 komentar