Jangan Pergi Jauh
1:42 PM
Saya
tergolong anak yang diberi kasih sayang berlimpah, termasuk dengan penjagaan
yang berlimpah pula. Terutamanya kalau ingin bepergian keluar rumah. Mau kemana
saja entah dekat maupun jauh, harus lapor dan yang paling penting, tidak boleh
terlalu jauh apalagi pulang terlalu malam. Ingat sekali waktu itu, harus
(terpaksa) berbohong hanya karena ingin ke suatu pantai di daerah Kuta, yang
mana bagi orang tua saya ini tergolong jauh. Padahal waktu itu saya tidak
sendiri, saya sudah SMA, sudah punya Surat Ijin Mengemudi, tapi apa artinya itu
semua, kalau ijin dari orang tua belum ada.
Khawatir.
Mungkin itu suatu kata yang selalu membayangi orang tua saya.
Wajar. Dan
itu satu kata yang menenangkan saya untuk selalu menurut.
Baiklah.
Satu kata lagi yang menutupi rasa bete saya.
Tetapi
dengan itu semua, saya juga tidak pernah berniat untuk membangkang, apalagi
benar-benar menentang nasihat mereka. Untuk apa. Saya tahu itu untuk kebaikan
saya. Toh saya yakin ketika mereka merasa ‘sudah waktunya’, mereka akan
memberikan saya kebebasan untuk bepergian sejauh yang saya mau.
***
Siang ini di
Angers, 16 Desember 2015. Saya sedang menunggu TGV di Gare Angers Saint-Laud.
Saya teringat lagi dengan bagaimana dulu khawatirnya orang tua saya, ketika
hanya bepergian 10 km dari rumah. Hanya ke Kuta yang 10 km. Sedangkan sekarang
saya berada 12.633 km dari rumah dan akan bepergian sejauh 397 km menuju
Bordeaux. Sendirian. Pertama kalinya naik TGV, dengan berbagai macam-macamnya
yang hanya saya tahu dari nasihat orang-orang dan internet, entah itu tentang
mencari voie, tempat duduk, pindah kereta dan lain sebagainya.
Hampir
nyasar? Pastinya, tapi saya masih bisa bertanya, karena pasti ada yang
membantu, pasti ada yang peduli. Saya bertemu dengan satu penumpang yang sangat
baik hati dan membantu saya sampai mengangkatkan barang di kabin. Si Bapak
ternyata seorang Pompier yang bekerja di Bordeaux, tetapi menetap di Angers.
Khawatir. Sebenarnya satu
kata yang bisa diminimalisir dengan percaya.
Jangan. Satu
kata yang malah menggugah untuk melakukan sebaliknya.
Jangan pergi
jauh. Justru membuat saya untuk bepergian lebih jauh, mengenal budaya baru
lebih jelas, berinteraksi dengan orang baru, menemukan persepsi baru, terutama bisa mengeksplorasi dunia lebih dekat.
0 komentar