Keliling Eropa Murmer!
8:55 PM
Halo! Post
kali ini sedikit tidak galau dari biasanya, dan sedikit lebih bernostalgia dari
sebelumnya. Jadi, bulan September lalu, usai menyelesaikan studi di Prancis,
saya menyempatkan diri ke beberapa negara yang termasuk anggota Uni Eropa. Dengan
memegang visa pelajar, saya bisa dengan mudahnya menjejaki negara Schengen.
Negara yang saya pilih selain Prancis: Swiss, Italia, Vatican dan Ceko.
Sebelumnya saya sudah pernah mampir ke Belanda dan Belgia.
Lucunya,
karena sebagai mahasiswa yang tentu sangat akrab dengan kata “ngirit” apalagi
hanya bisa ke sana bermodal beasiswa, akhirnya sebelum bepergian saya
menyempatkan browsing dan bertanya sana sini tentang bagaimana cara termurah (tapi
ternyaman) untuk bepergian keliling Eropa.
Untungnya, saya tidak sendiri, saya dibantu oleh sepupu saya, Bli Kadek. Untuk menyusun ittinerary, kami berkomunikasi hanya jarak jauh melalui media sosial.
Untungnya, saya tidak sendiri, saya dibantu oleh sepupu saya, Bli Kadek. Untuk menyusun ittinerary, kami berkomunikasi hanya jarak jauh melalui media sosial.
Disclaimer:
saya sebenarnya bukan travel blogger sejati, tips di bawah murni pengalaman saya pribadi. Mungkin bagi mereka yang lebih
mahir bisa menambahkan di kolom komentar untuk opsi yang lebih baik. Pengalaman
saya tentunya jauh lebih sedikit. Jadi kritik dan saran akan sangat saya terima
dengan tangan terbuka, siapa tau bisa jadi referensi kalau dapat peluang untuk
berpetualang ke eropa lagi. Hehee..
Oke, jadi
langsung saja, saya jabarkan di deskripsi berikut yaa..
TRANSPORTASI
Transport
yang paling murah ketika akan keluar ke negara lain adalah: BUS. Saya merekomendasi
untuk mengakses: www.busradar.com. Bus
yang recommended menurut saya adalah Flixbus, Megabus dan Ouibus. Ada juga Euroline
yang tarifnya paling murah dibanding bus lainnya, namun harga biasanya
sebanding dengan service dong ya. Saya kurang suka dengan bus ini karena
seringkali kotor dengan jarak kursi yang sangat sempit, belum lagi waktu
berangkat yang terkadang molor.
Namun, menggunakan bus ada juga kurangnya, yaitu: memakan waktu yang banyak. Bagi mereka yang hanya memiliki waktu sedikit di Eropa, tentu opsi ini menjadi tidak efisien. Untuk itu, kamu bisa mengakses: www.goeuro.com sehingga bisa tau perbedaan harga sekaligus waktu tempuh untuk berbagai media transportasi, seperti: kereta, pesawat, nebeng di mobil orang (blabla car) dan juga termasuk Bus. Kadang kala, kalau beruntung, harga pesawat justru lebih murah dibanding kereta.
AKOMODASI
Kalau kamu
ingin merasakan sensasi travelling yang bisa berinteraksi langsung dengan
penduduk lokal, di Eropa saat ini sedang ngehits Airbnb, dimana kamu bisa
tinggal langsung di rumah penduduk. Cukup akses di www.airbnb.com, kemudian pilih tempatnya
sesuai yang kamu inginkan. Kalau rekomendasi saya: lebih baik mencari yang
dekat dengan pusat kota atau dekat dengan terminal, tentunya yang harganya
paling murah. Kemudian lihat kembali reviewnya, ada baiknya kita tetap waspada
dan memperhatikan keselamatan saat berwisata, sehingga pastikan hostnya baik
dan mendapat respon positif dari pengunjung sebelumnya.
Selain itu,
kita juga bisa pakai pilihan mainstream seperti www.booking.com.
Tidak jarang pula, website ini memberikan promo, seperti potongan harga setelah
booking ke sekian kalinya.
WHAT TO DO?
Hal
membingungkan lainnya ketika sampai di suatu negara adalah “ngapain aja ya kita
di sini?”. Dihadapkan pada suatu budaya yang benar-benar baru dan harus belajar
setiap kali menapaki negara tidak jarang membuat saya lelah dan seringkali hanya
bisa tertidur tepar di hotel, hahaa. Belum lagi, koneksi internet yang hanya
bisa diakses di hotel atau rumah makan.
Tips saya:
persiapkan apa yang akan dilakukan besok, sehari sebelumnya! Termasuk bagaimana
cara ke tempat wisata tersebut dari hotel. Screenshoot google map, atau
beli peta atraksi wisata begitu sampai di suatu negara di Tourist Information Center. Utamakan menggunakan
transportasi umum, karena tariff taksi akan lumayan harganya kecuali bepergian
dalam grup lebih dari 3 orang.
Sedikit
info: Di Prancis saya menggunakan Metro dan Rer. Di Belanda juga dengan Metro,
Tram dan kereta. Di Swiss menggunakan kereta, dengan membeli swiss travel pass,
atau bisa juga membeli per tiket jika tidak bepergian ke banyak tempat. Di Ceko
hanya mengandalkan kaki (berhubung daya tarik wisatanya berdekatan). Atau,
kalau tidak mau ribet, dan beres ke semua tempat dalam satu hari, bisa pakai
hop on hop off!
MAKAN DAN
MINUM
Kalau mau
hemat, budgetnya bisa ditekan di sini. Maksudnya breakfast tidak di hotel
(kalau hotelnya tidak include breakfast), karena harga roti dan minuman di
supermarket bisa jauh lebih murah. Kemudian, lebih sering juga berbelanja fast
food. Hahaa, memang sih tidak baik untuk kesehatan, tapi mungkin bisa kita
selingi dengan makanan yang lebih bergizi setelah beberapa hari. Dari
negara-negara yang saya sebutkan di atas, Swiss yang biaya hidupnya paling
mahal, disusul kemudian dengan Belanda, Belgia dan Prancis. Beruntung, di Ceko
dan Italia, biayanya jauh lebih murah, sehingga kita bisa makan enak di sini,
hahaa!
WHAT TO BUY?
Kontrol
nafsu belanjanya sedikit yaa! Hahaa! Tapi kalau yang tujuan utamanya ke Eropa
untuk belanja yaa monggo. Nah, sedikit tips, di Prancis ada sale besar-besaran
saat musim panas, dari bulan Juli sampai Agustus, jadi sempatkan saja datang di
bulan ini ya!
Untuk
oleh-oleh, saya mengikuti biaya hidup termurah. Jadi souvenir terbanyak saya
beli di Ceko dan Italia. Bahkan di Prancis, kita bisa menawar lo ke mas-mas
yang jualan gantungan kunci dan souvenir lainnya di seputran Menara Eiffel.
***
Sekian tips dari saya, semoga ada manfaatnya, kalau engga yaa diadain aja deh yaa..
Well, alhasil, pengeluaran kami selama di Eropa berada di kisaran 2000 euro
selama 2 minggu, sudah termasuk semuanya: transport, akomodasi, makan dan
oleh-oleh. Lebih bagus lagi kalau bisa digencet lebih murah dari itu!
Semangat jalan-jalan!
0 komentar