Kita hidup detik ini, belum tentu kita hidup di detik berikutnya.
7:33 AM
Teringat lagi cuplikan film the amazing spiderman. Si peter yang
abis berantem sama paman dan bibinya hanya gara-gara masalah sepele dan bahkan
sampai kabur dari rumah. Sayangnya, konflik itu akhirnya berakhir ironis
setelah pamannya meninggal karena tertembak.
Jadi, setiap detik kehidupan kita itu berharga. Kebersamaan
dengan keluarga terutama. Bagiku
keluarga itu seperti orang-orang yang dihadiahkan Tuhan untuk mengajarkan dan
membimbing kita. Mereka yang paling
peduli. Mereka juga yang paling bisa mengerti, memahami dan memberikan saran
terbaik dan terhebat.
Tidak terasa juga, umur kedua orang tua kita setiap detiknya
semakin menua. Tentunya, fisik mereka juga semakin melemah. Bapak yang tingkat
kolesterolnya semakin meninggi dan ibu yang matanya sudah tidak sesehat dulu.
Bahkan garis-garis kerutan di sekitar wajah mereka semakin tampak terlihat.
Tapi, senyum dan semangat mereka seakan menutupi semuanya.
Aku sangat bersyukur masih memiliki mereka. Bodohnya aku yang
dulu sempat kesal dan marah hanya karena keinginan dan pemikiranku yang bertentangan
dengan mereka. Dan betapa bersalahnya aku, ketika mereka mendengarkan omelanku
bagaikan nyanyian merdu bagi mereka. Mereka mendengarkan, tetapi kemudian
mengarahkanku dan menyadarkanku bahwa aku salah. Memang mereka tidak selamanya
benar, tapi kita juga tidak selamanya benar. Kita masih butuh bimbingan mereka.
Amarah mereka itu seperti ketidaksanggupan mereka untuk
menyampaikan rasa sayang dengan cara seperti yang kita inginkan. mereka tidak
mungkin tidak peduli. Mereka pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk kita.
Orang tuamu tidak begitu? Mungkin itu baru opinimu. Kalau mereka tidak peduli,
kamu mungkin tidak sebesar sekarang.
Menurutku orang tua itu bukan hanya orang tua biologis kita. Aku
juga tidak mengerti dengan beberapa tingkah ‘orang tua’ yang menelantarkan
anaknya. Jadi yang namanya orang tua adalah orang-orang yang tentunya lebih
dewasa yang sangat peduli, menyanyangi, membimbing dan mengarahkan kita menjadi
seseorang yang lebih baik dan bahkan terbaik, tanpa menginginkan balasan atau
sejenisnya. Beruntung kita masih diberikan kesempatan bersama mereka.
Manfaatkan itu untuk menyayangi dan membahagiakan mereka sekarang juga, karena
hidup itu hanya sebentar.
I love my family. You should so. Deal?
0 komentar