Tahun Baru itu PHP
7:09 AM
Halo selamat Tahun Baru. Sudah ada persiapan apa saja untuk mengisi
semangat baru ini? Kalau sebelumnya sudah disambut dengan euforia yang begitu
besar, riuh kembang api, siulan terompet dan tawa riang yang seakan merasa
beban 2014 begitu berat, sehingga rasanya sangat pantas untuk melepaskan
kepergiannya dengan sukacita, lalu sekarang setelah puas akan pesta itu
bagaimana selanjutnya?
Pernahkah kita memikirkan kilas balik apa saja yang sudah
berhasil dicapai di tahun sebelumnya? Pernahkah kita memikirkan tindakan apa
yang harus kita lakukan untuk menjadi lebih baik? Bukannya hanya dengan bersorak
gembira bahwa tahun baru ini akan lebih baik? Bahwa tahun ini memberikan
harapan? Ataukah mungkin memaksa tahun ini untuk menjadi hanya sekedar be nice?No, it must be be
fabulous, be wonderful, be inspiring and be amazing. Tidak hanya sekedar nice yang memberikan zona nyaman yang
itu-itu saja, tanpa perkembangan signifikan atau hanya konstan.
Kini, sudah
banyak sekali resolusi yang terlontarkan. Tak jarang pula, resolusi itu
diperlihatkan (entah mungkin lebih tepatnya dipamerkan) di media sosial agar
banyak orang tahu seberapa ngebetnya dia akan sesuatu hal. Tapi itu tak
masalah, malah cenderung sangat baik, karena banyak sekali penelitian yang
mengungkapkan jika kita menulis dan selalu mengingat apapun yang diinginkan
maka hal itu akan mempermudah kita untuk mewujudkannya.
Memang, bagaimanapun juga kita harus optimis, apapun yang
terjadi tahun ini harus dan sudah seharusnya lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dan wajar saja, setiap orang tentunya ingin memetik buah harapan yang
ditanamkannya dalam bentuk resolusi. Tak heran banyak orang pula yang kini
menaruh harapan besar untuk 2015. Tapi, ingat juga, jika 2015 itu manusia,
mungkin sekarang dia harus berjalan membungkuk karena harus menopang begitu
banyaknya harapan. Jadi jangan salahkan 2015 jika hanya mampu mengabulkan
beberapa harapan dari kita, beberapa harapan yang bukan hanya sekedar harapan,
bukan angan semata tapi dengan penuh kesungguhan diimajinasikan untuk
terrefleksi di dunia nyata. Iya dan bukan fatamorgana.
Tapi bagaimana jika kita yang salah satu pemimpi yang
harapannya belum terkabul? Ataukah resolusi itu hanyalah pemanis euforia tahun
baru? Atau mungkin parahnya, 2015 hanyalah Pemberi Harapan Palsu (PHP)?
0 komentar