Kamu tidak pernah tahu, betapa berartinya suatu jarak. Deretan kata tanpa jarak tidak akan pernah menjadi seindah ini. Tidakakanpernahsemudahiniuntukdibaca. Deretan kata tanpa jarak, yang hanya akan membuat sekumpulan huruf tidak berarti. Kamu tidak pernah tahu, jaraklah yang membuatnya berarti. Ribuan mil mungkin sudah cukup menjadi bukti. Tapi, ribuan mil juga yang berhasil kita sulap menjadi ribuan kata sayang dan rindu. Kamu tidak pernah...
Saya tergolong anak yang diberi kasih sayang berlimpah, termasuk dengan penjagaan yang berlimpah pula. Terutamanya kalau ingin bepergian keluar rumah. Mau kemana saja entah dekat maupun jauh, harus lapor dan yang paling penting, tidak boleh terlalu jauh apalagi pulang terlalu malam. Ingat sekali waktu itu, harus (terpaksa) berbohong hanya karena ingin ke suatu pantai di daerah Kuta, yang mana bagi orang tua saya...
Berbekal Angers City Pass yang saya dapat dari Office de Tourisme, pagi ini, saya sangat bersemangat untuk berpetualang ke tempat-tempat wisata di Angers. Sebelumnya saya juga menyempatkan diri untuk browsing dan melihat lokasi persisnya, sambil juga menyocokkan bis nomor berapa yang harus saya naiki. Ada beberapa tempat yang menarik minat saya yakni: objek wisata yang merupakan warisan berupa rumah-rumah jaman dulu di abad...
Pagi itu saya sudah di Les Gares, begitu nama tempat yang biasa disebut dengan stasiun kereta di sini. Saya harus bergegas ke sini karena saya akan ke kota Saumur untuk bertemu dengan dosen pembimbing saya. Saat ini saya tinggal di Angers, kota kecil di sebelah barat Prancis dengan luas wilayah 42,70 km2. Kota ini indah sekali dengan arsitektur khas eropa yang sangat cantik....
Dari dulu saya bermimpi untuk mengelilingi dunia, melihat semuanya dari perspektif baru, membuktikan secara langsung tentang dongen dan cerita apa yang orang-orang hebat katakan. Walaupun, banyak yang bilang tidak mungkin dan sering juga terngiang kata mustahil, tidak ada salahnya untuk mencoba. Mungkin, ini salah saya juga yang terlalu stereotype menilai suatu keberhasilan ketika sudah begini atau begitu, ketika sudah bisa mendatangi tempat ini...
Dari kecil saya selalu mengidolakan sosok orang dewasa, seperti Bapak dan Ibu saya. Dua sosok orang dewasa yang paling pertama saya kenal dan yang paling (harus) saya patuhi pula. Saya merasa menjadi orang dewasa begitu enak dan bebas, tidak seperti anak kecil yang tidak boleh ini dan itu, tidak akan dimarahi kalau melakukan kesalahan, bebas menyuruh dan melarang apapun, tanpa alasan yang pasti...
Tetaplah.. Tetaplah diam dalam gaduh Tersungkur dalam riuh Begini sekalipun aku akan tetap patuh Karena dia yang paling ku butuh Aku bukanlah makhluk yang paling utuh Mungkin hanya separuh Separuh bodoh Dan separuh lagi gila Aku bukanlah siapa, mungkin juga bukan apa Aku seperti tiada Di dunia ini yang tanpa nada Walau bahagia di sana seakan menggoda Tuntut saja aku dalam perih Aku...
Saya bukan orang yang pintar-pintar banged. Kalau iya, pastinya saya akan mendeskripsikan diri, setidaknya seperti ini: masih muda, kuliah dengan sistem percepatan, kaca mata tebal, kutu buku, kuliah di kampus dengan predikat luar biasa di dunia semacam Oxford atau Cambridge, punya teman dari seluruh penjuru dunia dengan pemikiran yang brilian, sering mendapatkan beasiswa dan dicari-cari perusahaan besar untuk diperkerjakan (tidak perlu melamar pekerjaan lagi),...
Saya selalu memiilih duduk dekat jendela kalau bepergian dengan pesawat, walaupun saya akui saya sedikit takut dengan ketinggian. Akan tetapi, pemandangan yang dihadirkan saat pesawat terbang lepas landas selalu membawa romantika dibumbui dengan sedikit drama. Jadi, begitu rasanya meninggalkan pijakan bumi. Bumi dimana tempat bertarung melawan arusnya hidup, bermain dan berjudi dengan mimpi, bahkan bertaruh jerih payah demi kebahagiaan dan kesuksesan atau mungkin...
Mendapatkan kesempatan mengajar bahasa indonesia kepada orang asing merupakan pengalaman yang tak terhingga bagi saya. Kebetulan, saya adalah guru bahasa Indonesia di Alliance Française de Bali. Dari situ, banyak hal lucu dan unik yang membuat saya tergelitik bahkan selalu bersemangat untuk belajar lagi seluk-beluk bahasa saya sendiri. Pengalaman itu saya rangkum dalam secuplik tulisan ini. Terpengaruh mother language Saya bisa merasakan bagaimana ketika...
Merasakan dan mengalami masa jomblo dalam waktu yang tergolong cukup lama membuat saya sangat expert di bidang penjombloan. Well, yang sering saya tidak mengerti dan kurang paham adalah banyak para jomblo baru yang selalu merasa ‘ngenes’ saat putus cinta, ketika cinta ditolak, bertepuk sebelah tangan, dijadiin pelarian, korban PHP, dan berbagai predikat lainnya yang kalau disebutkan satu persatu ‘katanya’ bisa bikin nyesek. Padahal...
Bagi saya, punya seorang adik itu bagaikan menemukan oase di gurun pasir. Bahagianya tak terkira, gembiranya tiada tara. Oke, biarkan saya sedikit berhiperbola. Setelah menunggu tidak terlalu lama (hanya delapan tahun) akhirnya saya ditemani sesosok Danan. Danan itu orangnya paling, ya paling enak disuruh-suruh, paling ngalah kalau lagi berantem, paling sok kalem kalau sama orang baru, paling susah dikasi tahu, dan paling ga...
Mencari teman itu susah. Saya ralat: mendapatkan teman baik itu susah. Apalagi dengan kecenderungan saya yang introvert ini. Saya lebih nyaman duduk di pojokan sambil baca buku, atau hanya menikmati kesendirian di tengah keramaian. Susah dalam menyambung pembicaraan mereka. Kurang mengerti bagaimana caranya untuk apa yang mereka sebut ‘gaul’ dan ‘keren’. Bisa jadi, saya terlihat sangat membosankan di mata mereka. Banyak hal kontras...
Tanpa tanda jasa, salah satu kiasan cantik yang disematkan untuk seorang guru. Membaca kalimat itu saja, tergugah di benak bahwa guru seakan pahlawan yang dengan tulus, baik hati dan ikhlas memberikan pengetahuan bagi murid-muridnya. Berjuang membekali murid dengan ilmunya, tapi tidak mengenal balasan saja. Ah, entah itu hiperbola atau memang kenyataannya. Saya sendiri seorang guru, saya mengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing dan...
Kita semua memang makhluk sosial. Kita perlu dan harus bersosialisasi. Dengan perkembangan jaman dan teknologi yang sangat pesat ini, sosialisasi tidak lagi dengan hanya tatap muka, tetapi juga bisa melalui benda mati, contohnya dengan ponsel cerdas. Cukup ditambah jaringan internet dan tingkat kenarsisan yang tinggi, kita mampu bersosialisasi dan memberikan informasi tentang apa saja kepada siapa saja. Tidak perlu belajar membaca pikiran orang...
Perempuan harus begini, laki-laki harus begitu. Katanya, perempuan harus pintar memasak dan mengurus rumah tangga, sedangkan laki-laki harus pintar cari uang dan mapan. Katanya lagi, perempuan itu lemah, sedangkan laki-laki harus kuat sebagai sosok pelindung. Kehidupan sosial kita selalu dibatasi dengan gap gender. Bali, yang notabene masih memegang kuat tradisi patrilinial, bisa menjadi salah satu contoh akan fenomena ini. Sudah banyak terdengar kisah...
Pariwisata, sesuatu yang tidak asing bagi telinga saya, tetapi sangat asing bagi otak saya. Ketika telinga saya mendengar banyak orang yang bersilang pendapat tentang betapa liciknya sekaligus betapa manisnya pariwisata, saya masih duduk santai sambil menyeruput kelapa muda di pinggir pantai Nusa Dua, menganggap kontradiksi itu wajar adanya. Bukankah memang segala sesuatunya memiliki positif dan negatif? Asyiknya kesantaian saya semakin terusik ketika bahkan...
Saya memang terbiasa sendiri. Belajar makan sendiri. Belajar jalan juga sendiri. Belajar makan sambil jalan juga sendiri. Segala sesuatu, bagi saya, akan sangat terasa lebih memuaskan kalau berhasil dilakukan sendiri. Dari kecil, semuanya sudah saya biasakan untuk diselesaikan secara sendiri. Bahkan, dulu ketika anak kecil lainnya yang seusia saya harus mengerjakan PR ditemani ayah, ibu atau mungkin didatangkan guru privat, saya malah disuruh...
Satu pertanyaan klise yang menggelitik dan seakan wajib bagi para jomblo (termasuk saya) adalah berikut ini “Masa belum punya pacar?” Ketika kalimat ini masuk ke telinga saya, karena mungkin saking seringnya, otak saya sepertinya menerjemahkan berbeda “Well Devi, kamu seharusnya sudah punya pacar.” Saya “pernah” punya pacar, selain karena memang saya cinta (cieh cinta), saya akui salah satu alasan lainnya adalah karena saya...
Terserah. Satu kata yang punya banyak makna pragmatis. Kata ‘terserah’ itu menjadi semacam mitos yang tidak bisa terungkap, maknanya sudah bukan lagi ambigu malah multiple. Kita seringkali mengidolakan ‘terserah’ saat putus asa, pasrah, atau saat terlalu banyak pilihan yang kita sangat malas untuk berpikir dan menentukan. Terserah itu bukannya terlalu buruk untuk diucap, terserah adalah istilah yang sangat pas ketika ingin mempersilahkan...
Halo selamat Tahun Baru. Sudah ada persiapan apa saja untuk mengisi semangat baru ini? Kalau sebelumnya sudah disambut dengan euforia yang begitu besar, riuh kembang api, siulan terompet dan tawa riang yang seakan merasa beban 2014 begitu berat, sehingga rasanya sangat pantas untuk melepaskan kepergiannya dengan sukacita, lalu sekarang setelah puas akan pesta itu bagaimana selanjutnya? Pernahkah kita memikirkan kilas balik apa saja...