Gas mulia dalam diriku

7:37 AM

“hidup itu proses, proses itu perubahan, dan perubahan itu yang menandakan kita hidup” -dik doank-

Sombong. Sepertinya begitu pandangan teman-temanku terhadapku. Pendiam, tidak banyak bicara, pemalu, susah beradaptasi, dan yang terakhir, nerd. Jika saja aku diberi kesempatan untuk mengklarifikasi, maka kata-kata itu yang akan aku ucapkan. Huh, iya memang sangat susah mengakrabkan diri dengan orang lain, terutama orang yang baru kita kenal.

Kalian tahu gas mulia? Kita kilas balik lagi ke pelajaran kimia waktu SMA dulu yaa. Dalam tabel periodik unsur, semua unsur digolongkan menjadi dua, golongan utama dan transisi. Nah, dalam golongan utama itu, dibagi 8 golongan lagi, yaitu golongan 1A sampai 8A.

Kedelapan golongan ini sengaja dikelompokkan menurut sifat mereka yang mirip. Misalnya saja kemiripan sifat mereka dalam menarik atau bersenyawa dengan unsur lainnya. Dari 1A sampai 7A, daya tariknya semakin besar, jadi unsur tersebut dengan mudahnya dapat menarik unsur lain. Bagaimana dengan 8A?

Sayangnya, unsur-unsur di golongan 8A tidak memiliki kelektronegatifan, karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Golongan ini juga biasa disebut dengan gas mulia, karena mereka terbiasa sendiri dan susah bersenyawa dengan unsur lainnya. Namun, dibalik kestabilan itu, mereka masih berusaha bersenyawa dengan unsur tertentu, contohnya oksigen dan fosfor.

Iya, Tuhan memang menciptakan dua sisi yang berbeda, rwa bhineda, jika tidak ada itu maka tidak ada keseimbangan. Air tidak akan mengalir tanpa adanya daerah tinggi dan rendah. Udara tidak akan bergerak tanpa adanya perbedaan suhu panas dan dingin.


Jadi, apakah sesuatu perlu disalahkan ketika itu tidak umum, atau dengan kata lain, ketika itu berbeda?
Kalian semua pasti tahu film fable Happy Feet kan? Film ini sangat mengajarkan kita bagaimana seharusnya sebuah perbedaan itu dihargai bukan dihakimi dan dicibir apalagi dipandang negatif.
Layaknya gas mulia yang sudah memiliki 8 elektron terluar dan yang memang begitu adanya, begitu pula aku. Aku memang begini adanya yang tidak memiliki keahlian dalam berbicara, menarik perhatian orang lain terhadapku, menghidupkan suasana dalam pembicaraan, dan menyenangkan diajak berbicara. Tapi aku berusaha. Aku masih berusaha.

Layaknya pula gas mulia yang hanya bisa menyatu dengan unsur tertentu. Aku bisa dibilang seperti itu. Aku mudah berbicara dengan orang-orang tertentu, orang-orang setidaknya bisa menutupi kelemahanku ini, orang-orang yang bisa dikatakan ‘cocok;. Apakah aku pemilih? Iya, aku memilih. Karena aku hanya ingin teman-teman yang memang tulus ingin berteman denganku. Dan ketulusanku untuk berteman dengan mereka pun menjadi lebih berarti.

‘Oksigen dan fosfor’ itu sudah aku temui sejak SMA dan perlahan mengajarkanku untuk menemukan ‘oksigen dan fosfor’ yang lain. Aku tahu sifat gas mulia ini buruk jika terus seperti ini. Jika dibiarkan, justru aku akan semakin terpuruk dalam kesendirian dan tidak hidup. Jadi aku putuskan untuk berubah. Berubah untuk meninggalkan yang buruk.

You Might Also Like

0 komentar